TIDAK ADA TAWAR MENAWAR KOMITMEN FERDIANSYAH – PAK DE PARTO NO. 2

Daerah16 Dilihat

Program pemberian seragam gratis bagi murid SD dan SMP dan bukuk buku LKS pada tahun ajaran baru yang digagas pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Dumai nomor urut 2, Ferdiansyah SE dan H. Soeparto, dipastikan gratis apabila nantinya pada periode 2025-2030 menjadi Walikota dan Wakil Walikota Dumai.

Kalaupun ada berita miring yang viral dari seorang oknum yang tidak usah saya sebutkan namanya ,semua nya tergantung komitmen pemimpin terhadap Masyarakat nya.

Pemimpin harus memperhatikan masyarakat nya.Salah satu tugas dari seorang pemimpin adalah jangan berkata bohong dan tunaikan janji janji ke masyarakat.

Kalau masalah infrastruktur, itu tugas Tim Pemko Dumai bersama pemimpin nya.

Bila perlu untuk seragam gratis dan bantuan sosial anak anak yatim piatu bisa diambil dari SPPD Dinas Pemko Dumai ataupun anggaran lain nya yang kurang penting dilakukan.

Jangan sampai menangis ibuk ibuk yang menyekolahkan anak nya,karena anak anak sekolah adalah harapan bangsa ucap Ferdiansyah.

Ferdi menyebut setidaknya ada dua dampak. Pertama, uang yang harus dikeluarkan untuk baju seragam itu, bagi petani dan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) bisa jadi merupakan modal yang seharusnya diputar dan dikembangkan untuk usaha.

“Seragam gratis itu pada kisaran harga 1,2 juta hingga 1,5 juta. Bagi petani, ini bisa untuk membeli pupuk atau bibit. Setelah panen, hasilnya tentu akan berlipat. Begitu juga dengan pelaku UMKM, dengan uang segitu bisa untuk modal pembelian bahan baku,” katanya.

Yang kedua, lanjut Ferdi, baju seragam itu nantinya diharapkan dikerjakan oleh para penjahit di Kota Dumai. Sekira 50 sampai 80 penjahit akan terlibat dalam pembuatan seragam tersebut.

“Para penjahit akan mendapatkan order dan menghasilkan uang. Karena mereka berdomisili di Dumai, mereka akan belanjakan uangnya di Kota Dumai. Terjadi perputaran ekonomi,” terang Ferdi.

Setahun, program seragam gratis ini membutuhkan anggaran sekitar 25 Milyar. Uang yang dikeluarkan Pemko Dumai melalui APBD itu tidak lari keluar Dumai, tetapi berputar di Kota Dumai dan berperan meningkatkan income perkapita dan PDRB.

“Kami sudah hitung, program seragam dan LKS gratis tidak sampai 30 milyar setahun. Jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan biaya perjalanan dinas yang mencapai ratusan milyar,” tutup Ferdi.

Pak De Parto juga mengatakan membantu anak anak yatim piatu itu adalah amal ,jadi siapa lagi yang memperhatikan kalau bukan kita.Dumai Adalah Kita ungkap PakDe Parto.(TIM)