Tak Terima di Tuding Selingkuh, Kadispora Inhu Akan Tempuh Jalur Hukum

 

INHU – Kepala Dinas Penuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Atan SP, tak terima di tuding selingkuh dengan seorang wanita cantik jelita yang masih misterius di berita berbagai media.

Kepada wartawan, Atan membantah tudingan berita selama ini dengan narasi tudingan ia berselingkuh dengan seorang wanita cantik jelita bagaikan bidadari.

Menurutnya, berita yang beredar membuatnya kaget bagaikan disambar petir disiang bolong.

“Saya sok ketika membaca berita itu” Katanya, Sabtu, (17/05/2025).

Ia akan melaporkan oknum yang menyebarkan berita bohong tersebut.

“Berita bohong tersebut akan saya laporkan ke Polres Inhu”

Narasi berita yang beredar sangat tendensius dan hal ini merupakan bentuk pembunuhan karakter, merusak citra dan nama baiknya dan keluarga.

Atan menambahkan, isi berita sejumlah media tersebut tidak memenuhi akidah jurnalistik cover both side atau tidak konfirmasi dua arah. Karena itu, ia merasa perlu diberikan pelajaran kepada oknum penyebar berita bohong tersebut dengan melaporkannya ke polisi agar oknum wartawan yang tidak profesional itu tidak sesuka hatinya memberitakan orang tanpa bukti.

“Ini menyangkut marwah saya sebagai kepala rumah tangga dan Kadispora, maka saya harus segera menghentikan langkah oknum yang menyebarkan berita bohong tersebut” Imbuhnya.

Lebih jauh Atan menjelaskan, awal mula tuduhan tersebut ketika ia meninjau lokasi kegiatan perkemahan untuk Kursus Mahir Dasar (KMD) Kwartir Ranting Rengat Barat, yang digelar di kawasan Danau Raja pada Jumat malam (17/5). Peninjauan tersebut merupakan bagian dari persiapan menyambut kedatangan Bupati Inhu.Ia tiba dilokasi sekitar Pukul 20.00 Wib bersama sejumlah staff.

“Saat itu saya mendapat perintah dari Wakil bupati Inhu, agar kegiatan Kwaran Rengat Barat di lakukan di Danau Raja, karena acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Inhu,” Sambungnya.

Kehadirannya di lokasi kegiatan dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan menganggap drinya hanya sekedar bertamasya dengan wanita lain. Sehingga di goreng sedemikian rupa sehingga menjadi konsumsi publik.***( PINTEN S).