JAKARTA – Pemerintah akan menghentikan subsidi untuk pelanggan listrik dengan kapasitas 2.200 Volt Ampere (VA) mulai Juli 2025. Hal ini disampaikan oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang biasa dikenal sebagai Airlangga, di Hotel Shangri-La di Jakarta pada hari Sabtu (24 Mei 2025). Airlangga mengatakan bahwa pelanggan listrik dengan kapasitas 2.220 Volt-Amperes (VA) tidak akan lagi termasuk dalam daftar penerima insentif ekonomi rendah mulai Juni 2025. Sejauh ini, pemerintah berencana untuk mendistribusikan berbagai insentif ekonomi dalam bentuk bantuan upah dan subsidi listrik pada awal bulan depan. Namun, perbedaannya adalah bahwa pelanggan listrik yang memenuhi syarat untuk menerima subsidi adalah mereka dengan kapasitas listrik 1.300 VA dan di bawahnya.
Menurutnya, keputusan ini didasarkan pada evaluasi. Di mana insentif ini Pemerintah akan memprioritaskan ekonomi kelas menengah ke bawah yang benar-benar membutuhkan bantuan. “Ya, dari evaluasi kemarin, pemerintah ingin membantu perekonomian kelas bawah yang benar-benar membutuhkannya,” katanya. Dia menyebutkan bahwa dalam program stimulus ekonomi pemerintah sebelumnya untuk periode Januari-Februari 2025, pelanggan listrik PLN dengan kapasitas 2.200 VA masih akan menerima bantuan subsidi. Diskon tarif listrik yang mencapai 50% ini menguntungkan sekitar 81,4 juta pelanggan. Mengenai bantuan lain yang akan diluncurkan bulan depan, Airlangga menjelaskan bahwa hal itu masih perlu dibahas lebih lanjut. Di kutip dari Bisnis.com, Airlangga menjelaskan bahwa salah satu topik tersebut berkaitan dengan subsidi upah, yang sebelumnya diberikan selama pandemi Covid-19 beberapa tahun lalu.
Ia menyebutkan bahwa pemerintah berencana meluncurkan program insentif ekonomi pada tanggal 5 Juni 2025.
“Ini akan dibahas terlebih dahulu, untuk menyelesaikan program tersebut,” kata pria mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian pemerintahan Presiden Joko Widodo itu.
Dilansir Bisnis.com sebelumnya, enam paket insentif ekonomi yang akan dibagikan kepada masyarakat pada pertengahan tahun ini mencakup diskon tiket pesawat, tarif tol, listrik, peningkatan bantuan sosial, subsidi upah, dan kontribusi untuk asuransi kecelakaan kerja.
Bantuan ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua dan ketiga tahun 2025. ***